Pemakaian AI pada Lolita Fashion: Sebuah Perdebatan

Loading

Elegant Gothic Lolita (EGL) / Lolita fashion adalah street fashion yang muncul di Jepang pada akhir 80-an. Terinspirasi dari bentuk pakaian zaman Victoria dan 50-an, dicampur dengan style gothic, punk, dan cute. Karena itu, mari kita bahas soal polemik AI pada lolita fashion yang muncul baru-baru ini.

Baca Juga: Kolaborasi Violet Evergarden Dengan Mayla, Super Cantik!

Salah satu merek Jepang yang terkenal adalah Angelic Pretty (AP). Pada era 2010, banyak diketahui bahwa pembuatan baju memakai jasa pabrik Tiongkok. Hal ini tidak berlanjut lagi karena banyak desain dari AP dipalsuka. Yang membuatnya sampai ke telinga AP adalah merek Bodyline Yokoso (BL). Toko busana yang awalnya menjual lingerie dan baju cosplay ini, mulai merambah ke EGL.

Sejauh Mana Penggunaan AI pada Lolita Fashion?

Pemalsuan sudah menjadi masalah besar dari dahulu dalam dunia busana genre EGL (Elegant Gothic Lolita). Sekarang diperparah dengan adanya brand resmi dari Jepang yang memakai AI sebagai desain baju barunya.  Karena sudah banyaknya peminat, hal ini agak terlambat diketahui oleh penulis karena kelalaian informasi. Penulis mengetahui hal ini justru dari pelaku merek sendiri.

Pada November 2023, desainer RPA memberikan tweet bahwa akan ada baju baru dengan menggunakan AI yang ternyata adalah serial Marie Nyantoinette ini. Hal ini pun memicu komentar masyarakat EGL. Namun banyak yang berterima kasih atas kejujuran dan awas diri Royal Princess Alice. 

This image has an empty alt attribute; its file name is s5ztmp5LyuJHEplYa3cXjH2p5Ie4H65Vb1z4K_TRyI1cOsakLVhRbZ6_J7F5pcnHxVU-uMGfIpy_8xgwsdTrMAXVZY33MzpFreEndGRmAgMBwheN7IxKAEf9TtJUK69P1UgR0LYFfL0ZultlDTCBTA

Tak berselang lama, akun instagram resmi Royal Princess Alice (RPA) memberikan permintaan maaf atas produk barunya yang cetakannya memakai desain dari AI. Biasanya para brand melakukan kolaborasi desain dengan seniman-seniman dengan khasnya sendiri. RPA adalah salah satu brand yang melakukan kolaborasi tersebut. Maka dari itu, walaupun desainnya terlihat berubah, penulis tidak menyadari hal ini sampai adanya pernyataan maaf dari RPA. 

Berikut permintaan maaf resmi dari RPA:

(Source : Royal Princess Alice’s Instagram)

Karya sebelumnya yang tidak berkolaborasi sempat di curigai karena terlihat sangat di photoshop, namun spekulasi tidak terlalu dihiraukan. Namun karya terbarunya yang bernama Marie Nyantoinette terlihat sekali dengan gambar hyper realistic .

desain ai pada lolita fashion

(Source : Royal Princess Alice’s website)

Penulis juga baru mengetahui bahwa merek asal Tiongkok bernama Souffle Song / Neverland Lolita, telah melakukan komersial dengan menggunakan AI.  Souffle Song adalah salah satu brand yang diminati walaupun pernah terkena boikot karena jenis katun yang dipakai. Alasannya, Merek ini punya ciri khas desin gothic dan menyediakan opsi baju size besar.

Saat ini,postingan Souffle Song di Instagram tentang mengajak orang lain untuk menggunakan AI untuk mencoba bajunya telah dihapus, namun salah satu blogger EGL dengan nama Raine Dragon sempat mengambil bukti atas hal ini:

ai pada lolita fashion

(Source : Raine Dragon Blog)

AI dan Lolita Fashion, Kita Harus Respon Gimana?

Dengan adanya kemudahan akses dalam media, pemesanan, dan biaya dalam berbagai ragam, terdapat garis tipis tentang moral dan etika saat membeli barang yang kita inginkan. Hal ini juga termasuk dalam EGL Fashion, dimana saat ini mudah mendapatkan harga murah walaupun bukan asli.

Adanya penggunaan AI dalam desain dari toko resmi, sedikit mengecewakan dan membuat hati pecinta fashion EGL agak retak sedikit. Tetapi pada akhirnya, semua tergantung pada diri kita sebagai pelanggan.

Setiap orang dalam fashion EGL ini pun beragam, ada yang membeli, membuat sendiri, ataupun campuran keduanya. Yang paling penting adalah semua bisa menikmati dan berkumpul bersama untuk melanjutkan saat ini dan masa depan. Tinggal bagaimana kita bijak dalam menyikapinya.

Kalau teman-teman penggemar EGL sendiri, bagaimana pendapatnya?

Stay Frill and lovely

C.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *