Retinol Adalah Zat yang Perlu Kamu Ketahui

Loading

Kalau LunaGengs sekalian sering berkelana di jagat perskincarean pasti sudah tidak asing mendengar nama Retinol, bahkan mungkin sudah menjadi salah satu pengguna setianya. Retinol adalah zat yang digadang-gadang sebagai “anak emas” para dermatologist, karena skincare satu ini memang pilihan paling ampuh untuk melawan tanda-tanda penuaan, hiperpegmentasi, dan juga jerawat serta bekasnya.

Terdengar seperti produk ajaib ya? Kok bisa sih ada produk skincare yang seampuh ini? Aman gak ya?

Mengenal Jenis-Jenis Retinol

Retinol vs Retinoid vs Retin-A

Kalo LunaGengs sering googling soal retinol nih, pasti pernah ketemu dengan berbagai istilah yang mirip. Retinol, Retinoid, Retin-A, dan seterusnya. Pasti ada dong dari LunaGengs yang bingung perbedaannya.

Retinol adalah salah satu produk turunan dari Retinoid. Retinoid sendiri adalah kelas obat topical yang berasal dari turunan vitamin A. Pada umumnya kita lebih sering menjumpai produk skincare yang mengklaim mengandung Retinol, karena retinol adalah produk yang boleh dijual bebas tanpa resep dokter.

Retinol bekerja dengan cara perlahan. Proses pelepasan Retinol menjadi Retinoic Acid membutuhkan waktu, oleh karena itu efek sampingnya pun tidak seekstrem pemakaian Retin-A.

Kemudian ada pula Retin-A atau Retinoic Acid atau Asam Retinoat. Nah kalo yang ini, LunaGengs sebenarnya tidak diperbolehkan dibeli tanpa resep dokter. Retin-A ini jauh lebih potent sekaligus lebih keras untuk kulit jika dibandingkan dengan retinol. Retinol membutuhkan proses konversi ke retinoic acid, sementara Retin-A akan langsung bereaksi dengan kulit. Produk Retin-A yang populer di Indonesia dan biasanya diresepkan oleh dokter kulit adalah Vitacid.

retinol adalah vitacid
Vitacid, produk Retin-A yang paling populer untuk mengatasi jerawat

Ada pula yang disebut dengan Pro-retinol (retinyl palmitate, retinyl acetate, dan retinyl linoleate). Pro-retinol ini paling sering terlihat di komposisi skincare anti-aging. Walau termasuk retinoid yang paling gentle untuk kulit, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dibutuhkan waktu yang jauh lebih lama dibandingkan Retinol maupun Retin-A.

Fungsi Retinol untuk Kulit

Di saat kita masih muda, sel kulit kita bekerja dengan cepat menggantikan sel-sel kulit yang menua dan mati. Namun, seiring bertambahnya waktu, kinerja sel kita mulai melambat, sel kulit yang menua dan mati pun tidak semudah itu luluh dan lepas dari kulit kita. Kulit kita akhirnya makin tebal dan terlihat kusam. Di sinilah peran retinol masuk.

Retinol tidak semata-mata mengeksfoliasi kulit, tapi retinol bekerja di level yang lebih dalam, yaitu dengan membuat sel kulit kita merasa bahwa usianya lebih muda. Retinol yang diaplikasikan ke kulit kemudian terkonversi menjadi Retinoic Acid. Karena Retinoic Acid ini mengatur gen yang terkait dengan proses seluler seperti diferensiasi sel dan proliferasi sel, maka sebagai hasilnya sel-sel kulit kita bekerja lebih cepat dan mendorong sel kulit mati keluar.

Efek Samping Retinol Adalah Harga Dari Sebuah Kecantikan

Karena cara kerja retinol adalah mempercepat pergantian sel, efek samping retinol mungkin agak sedikit menakutkan. Ketika LunaGengs memutuskan untuk memasukan retinol di regime skincare kalian, itu artinya LunaGengs sudah siap untuk berkomitmen dengan moisturizer dan sunblock.

matahari dan retinol adalah musuh besar
Ketika menggunakan Retinol Sunblock merupakan hal yang wajib.

Moisturizer yang mengandung hyaluronic acid serta sunblok adalah teman utama para pengguna retinol. Penggunaan retinol dapat menyebabkan kulit kering, mengelupas dan iritasi. Efek samping lainnya dan yang paling umum adalah kulit menjadi lebih sensitif terhadap matahari. Karena lapisan terluar kulit kita pasca penggunaan retinol adalah kulit yang masih fresh.

Kulit LunaGengs akan berontak ketika pertama kali bersentuhan dengan retinol, apalagi yang punya kulit sensitif. Jadi jika LunaGengs baru mulai perawatan Retinol, jangan kaget kalau tiba-tiba kulit LunaGengs jadi kering dan mengelupas. It’s part of the journey.

Perlu diperhatikan juga bahwa karena Retinoic Acid memiliki peran dalam perkembangan embrio, maka penggunaan Retinol oleh wanita hamil sangat tidak disarankan.

Tips Dan Trik Menggunakan Retinol Adalah Kesabaran

  1. Start Slow and Easy

Tidak ada yang lebih menggambarkan penggunaan awal Retinol selain filosofi alon-alon asal kelakon. Mulailah dengan dosis kecil. Retinol yang dijual bebas rata-rata dimulai dari 0,5% hingga maksimal 2%. Untuk penggunaan di atas 2% sangat disarankan untuk mendapatkan resep dokter.

2. Perhatikan Jarak Pemakaian

LunaGengs yang pertama kali memakai retinol juga perlu memperhatikan jarak pemakaian. Mulailah misalnya seminggu 2 kali atau bahkan seminggu sekali. Lakukan secara bertahap sampai akhirnya kulit LunaGengs terbiasa dengan Retinol.

cara memulai retinol adalah dengan takaran bertahap
1% Retinol disarankan untuk para LunaGengs yang sudah familiar dengan Retinol sebelumnya.

Kulit kita tidak mampu mengatasi shock karena tiba-tiba dipaksa bekerja dengan lebih cepat. Jadi LunaGengs gak mau kan kalau kulitnya iritasi dan kesakitan karena menggunakan dosis retinol yang tinggi dan penggunaan yang terlalu sering.

Retinol memang termasuk skincare Holy Grail. Tapi itu tidak berarti kita bisa mendapatkan hasil instan. Dengan rutin pemakaian dan perawatan yang mendukung, barulah kita bisa mendapatkan kulit glowing bebas keriput yang kita harapkan.

Good luck on your Retinol journey, LunaGengs! Bagi kamu yang masih pemula, sebaiknya mulai rutinitas skincaremu dengan 3 langkah dasar. Apa saja itu? Yuk cek artikel 3 langkah skincare simpel ini.

Mau jadi penulis di Lunatic Beauty? Kirimkan artikelmu ke sini ya!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *